Viral marketing adalah jenis pemasaran di mana pesan menyebar dengan sendirinya dari mulut ke mulut. Ketika seseorang membagikan tautan ke situs web, blog, atau konten online Anda lainnya, itu menjadi bagian dari lingkaran viral. Selama orang yang membagikan konten tersebut terus membagikannya, konten tersebut akan terus menyebar.
Artinya, Anda dapat membuat konten yang mendorong orang lain untuk membagikannya dengan teman dan keluarga mereka. Namun, Anda harus berhati-hati agar tidak berlebihan. Orang cenderung membagikan konten yang mereka sukai, jadi Anda tidak boleh memaksa mereka untuk membagikan sesuatu hanya karena Anda ingin menghasilkan lalu lintas. Sebaliknya, fokuslah untuk membuat konten yang dinikmati orang dan ingin dibagikan.
Salah satu contoh kampanye viral yang sukses adalah lagu #1 di iTunes. Lagu ini ditulis oleh sekelompok remaja yang terinspirasi oleh acara TV populer bernama Glee. Begitu para remaja mulai memposting video mereka sendiri yang menyanyikan lagu tersebut di YouTube, lagu itu menjadi hit besar. Dalam beberapa hari, lagu tersebut mencapai nomor 1 di iTunes dan bertahan di sana selama berminggu-minggu.
Apa tujuan dari pemasaran viral?
Viral marketing adalah jenis periklanan di mana perusahaan membagikan sepotong konten secara online, dengan harapan orang lain juga akan membagikannya. Ketika seseorang membagikan konten, konten tersebut menyebar dari mulut ke mulut sampai semua orang mengetahuinya.
Jenis pemasaran ini efektif karena memungkinkan perusahaan untuk menjangkau sejumlah besar pelanggan potensial yang biasanya tidak akan mendengar tentang produk mereka. Namun, penting untuk dipahami bahwa viral marketing tidak selalu positif. Beberapa perusahaan menggunakannya untuk mengelabui konsumen agar berpikir bahwa mereka menerima penawaran atau diskon khusus. Yang lain menggunakannya untuk menyebarkan informasi palsu atau penipuan.
Terlepas dari apakah Anda setuju dengan etika di balik pemasaran viral atau tidak, itu masih merupakan bentuk pemasaran yang kuat. Perusahaan seperti Facebook dan Twitter telah menggunakannya secara efektif untuk mengembangkan bisnis mereka. Jadi, jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang viral marketing, baca panduan kami tentang Cara Menggunakan Viral Marketing untuk Kesuksesan Bisnis.
Apa perbedaan antara pemasaran viral dan iklan tradisional?
Iklan tradisional melibatkan pembayaran iklan untuk muncul di TV, radio, papan iklan, dll., Sementara pemasaran viral menggunakan promosi dari mulut ke mulut untuk menyebarkan pesan. Misalnya, jika seseorang membagikan tautan ke gambar lucu di Facebook, orang itu bisa menjadi pemasar viral.
Ada dua perbedaan utama antara pemasaran viral dan pemasaran tradisional. Pertama, pemasar viral biasanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut alih-alih iklan berbayar. Kedua, pemasar viral cenderung fokus pada pembuatan konten yang akan menarik bagi orang lain, sedangkan pengiklan tradisional biasanya membuat konten yang menarik bagi diri mereka sendiri.
Misalnya, jika Anda mencoba menjual mobil, Anda mungkin akan beriklan di televisi dan majalah cetak. Namun, jika Anda ingin menjual buku, Anda mungkin akan mencoba membagikan gambar sampul buku di Twitter dan Facebook.
Artikel ini ditulis oleh Chris Cillizza, penulis “The Fix,” sebuah kolom politik yang disindikasikan ke lebih dari 2.000 surat kabar di seluruh dunia. Dia menulis untuk CNN Politics, Washington Post, Roll Call, New York Magazine, NBC News, MSNBC, ABC News, Fox News Channel, dan beberapa publikasi lainnya. Pendapatnya yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapatnya sendiri dan tidak mencerminkan pendapat organisasi mana pun tempat dia pernah bekerja.
Bagaimana Anda dapat menggunakan pemasaran viral secara efektif?
Jika dilakukan dengan benar, ini bisa sangat efektif. Namun, ini juga bisa menjadi bumerang jika digunakan secara tidak benar.
Untuk menghindarinya, Anda harus mengikuti 7 tips berikut:
1. Pastikan bahwa pesan Anda jelas dan ringkas. Orang akan menyebarkan pesan Anda lebih cepat jika mereka memahami dengan tepat apa itu.
2. Jangan terlalu sering menggunakan pesan promosi. Sebaliknya, fokuslah untuk membuat konten berharga yang akan dinikmati orang lain.
3. Jaga agar branding Anda tetap konsisten. Jika Anda sering mengubah logo atau warna, orang akan kehilangan minat pada merek Anda.
4. Ciptakan komunitas yang kuat. Memiliki kehadiran online yang dinamis berarti memiliki pengikut setia yang akan menyebarkan pesan Anda untuk Anda.
5. Selalu jujur dan transparan. Orang-orang mempercayai merek yang mengatakan yang sebenarnya, jadi selalu jujur tentang praktik bisnis Anda.
6. Fokus pada layanan pelanggan. Pelanggan menghargai perusahaan yang segera menanggapi pertanyaan dan masalah.
7. Berikan insentif kepada pelanggan Anda untuk membagikan pesan Anda. Menawarkan diskon, pengiriman gratis, atau penawaran eksklusif dapat menarik orang untuk membagikan pesan Anda.
Seberapa efektifkah pemasaran viral?
Meskipun pemasaran viral sangat kuat, namun membutuhkan sejumlah keberuntungan. Tidak ada jaminan bahwa setiap orang yang melihat pesan Anda akan membagikannya. Namun, jika Anda membuat pesan yang beresonansi dengan audiens Anda, maka Anda memiliki peluang sukses yang jauh lebih tinggi.
Salah satu contoh kampanye viral yang sukses adalah aplikasi Facebook bernama FarmVille. Orang-orang suka bermain game, dan mereka membagikannya dengan teman-teman berulang kali. Hasilnya, game ini menjadi sangat populer, dan sekarang ada ratusan ribu salinan yang tersedia di seluruh dunia.
Ada jenis pemasaran viral lainnya, termasuk pemasaran influencer, di mana selebriti mendukung produk dan layanan. Dukungan ini bisa sangat efektif, terutama jika selebritasnya terkenal dan tepercaya. Bentuk lain dari pemasaran viral adalah iklan berbayar, di mana perusahaan membayar sejumlah besar uang untuk beriklan di TV, radio, dan online.
Secara keseluruhan, viral marketing adalah cara yang ampuh untuk menghasilkan buzz dan mendorong penjualan. Namun, ini membutuhkan perencanaan dan eksekusi yang cermat, jadi paling baik digunakan sebagai suplemen untuk metode pemasaran tradisional daripada sebagai pengganti.
